It's a sunny Sunday with a very hot weather in Semarang. Buat yang mau pergi ke luar rumah, pasti gak mungkin keluar tanpa pakai protector apapun di wajah, deh.
As we know, seperti yang sudah digembar-gemborkan oleh para experts & dermatologists, sinar matahari (antara jam 10-15) sangat buruk untuk kulit karena mengandung UV A & UV B. Pastinya kita gak mau dunk, kalau kena penyakit-penyakit kulit yang berbahaya. Jangankan penyakit kulit,, kulit hitam aja kita pasti gak mau, kan?
Anyway, so, especially for girls & women, we MUST apply sunscreen (sunblock) before we go outside.
It's really IMPORTANT!!!
Kita bisa apply sunscreen yang mulai SPF 15 sampai 50. Saat ini kita dapat dengan mudah menemukan sunscreen di drugstores terdekat. Di mini market juga banyak. Untuk yang nyari di apotik, bisa cobain merk Parasol atau Melanox. SPF'nya sekitar 30-33.
Apa itu SPF?
SPF merupakan singkatan dari Sun Protection Factor. Fungsinya adalah sebagai penentu perkiraan dari kekuatan sunblock/sunscreen dalam melindungin kulit kita dari sinar matahari. Seringkali orang-orang menyalahartikan SPF ini sebagai lama waktu proteksi. Jadi bukan berarti jika sunblock kita tertulis SPF 30, berarti bisa melindungi kulit kita selama 30 jam, ya.
Trus gimana maksudnya?
Jadi, SPF ini hanya berfungsi untuk melindungi kulit dari UV-B, yang dapat menyebabkan efek sunburn pada kulit. Nah, panjang gelombang UV-B yang diserap oleh sunblock kita berbeda-beda, tergantung dari SPF-nya.
Saat ini, sunblock yang beredar di sekitar kita biasanya memiliki SPF 15, 30, dan 50. Apa bedanya?
- SPF 15: memiliki kemampuan proteksi sebesar 93,3% terhadap sinar UVB
- SPF 30: memiliki kemampuan proteksi sebesar 96,7% terhadap sinar UVB
- SPF 50: memiliki kemampuan proteksi sebesar 98% terhadap sinar UVB
Mungkin kita sering bertanya-tanya, kalo gitu kenapa saat ini tidak ada sunblock yang SPF-nya 70 atau 80, atau bahkan 100? Padahal logikanya kan makin tinggi SPF (70 – 100), makin bagus kemampuan proteksinya terhadap sinar UV-B. Nah, ternyata alasannya adalah karena perbedaan yang besar di nilai SPF, hanya berpengaruh beberapa persen saja (1-2%) pada kemampuan proteksinya. Namun, harga sunblock yang mengandung SPF lebih dari 50 akan sangat mahal.
That's why, saat ini sunblock yang banyak beredar di pasaran hanya berkisar 15-50 saja.
Trus, kalo SPF hanya melindungi kulit dari UV-B, trus apa yang bisa melindungi kita dari UV-A? Jawabannya adalah di kode "PA". PA merupakan singkatan dari Protection Grade of UV-A.
Sementara itu, biasanya ada kode "+" setelah kode PA. Apa artinya?
Tanda + itu ternyata berfungsi untuk menandakan tingkat proteksi terhadap UV-A. Oleh karena itu, makin banyak tanda + nya berarti makin tinggi tingkat proteksinya, misalnya PA+, PA++, PA+++, dst.
Sering kan kita menemukan tulisan SPF 30 PA ++ ?
Berarti, sunblock kita memiliki kemampuan proteksi sebesar 96,7% terhadap sinar UVB, mengandung proteksi terhadap UV-A dengan tingkat proteksi yang cukup tinggi (++).
Guys, walaupun kalian sudah memakai sunblock yang mengandung SPF, PA+++, tetap gunakan pelindung lain, seperti topi, payung, atau jaket ya kalau mau beraktivitas outdoor dalam jangka waktu lama. Karena idealnya, sunblock akan berkurang efektivitasnya setelah 2 jam, jadi harus di re-apply. Selain itu, jika kita mau pergi jam 8 pagi, minimal kita harus apply sunblock itu jam 7.30. Jangan oles sunblock trus langsung keluar rumah, ya! Sunblock belum dapat berfungsi dengan maksimal sebelum 30 menit.
Hmmmmm.. walaupun sunblock ini sangat berguna, namun banyak orang malas memakai sunblock. Kira-kira kenapa, ya?
Ternyata, sunblock ini walaupun baik untuk melindungi kulit dari sinar matahari, tapi bagi yang wajahnya berminyak, bisa membuat wajah tambah terasa berminyak. Kenapa bisa begitu? Karena sebagian besar sunblock memakai oil sebagai main ingredients-nya. Tapi saat ini sudah ada beberapa product sunblock yang water-based, kok. Misalnya Skin Aqua (gampang ditemui di drugstores dan supermarket).
Jadi, masih bimbang apakah sunblock penting bagi kita?
I believe that you've already known the answer.